PELAKSANAAN SEMINAR AWAL ANALISIS STRATEGI PERCEPATAN CAPAIAN TARGET PENURUNAN STUNTING DI KABUPATEN BUTON TENGAH

Masalah gizi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang disebabkan oleh banyak faktor, sehingga penanggulangannya tidak cukup dengan pendekatan medismaupun pelayanan kesehatan saja (Supariasa dkk, 2012). Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak usia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai terutama dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari janin hingga anak berusia dua tahun. Anak tergolong stunting apabila panjang atau tinggi badannya berada dibawah minus dua standar deviasi panjang atau tinggi anak seumurnya (Kementerian Kesehatan, 2018).

Saat ini Indonesia masuk angka darurat Stunting dengan prevalensi 24,4% berdasarkan Survey SSGI Tahun 2021. Sulawesi tenggara merupakan salah satu dari 12 provinsi Prioritas yang dinobatkan oleh Presiden sebagai Provinsi yang memiliki angka stunting tinggi berdasarkan survey SSGI tahun 2021 yaitu 30,2 berada di atas prevalensi nasional.

Kabupaten Buton Tengah merupakan salah satu kabupaten dengan angka stunting yang tinggi yaitu 23,5% Tahun 2021 berdasarkan Data eppgbm dan 42,3% berdasarkan hasil SSGI Tahun 2021.

Masalah tersebut tentu menjadi fokus pemerintah daerah Kabupaten Buton Tengah Khususnya Dinas Kesehatan, dalam melihat Strategi dalam Percepatan Penanggulangan Stunting.  mengingat Masalah Stunting adalah masalah yang pencegahannya melalui Intervensi Spesifik dan Intervensi Sensitiv dengan Keterlibatan Lintas Sektor tidak hanya Kesehatan.

Berdasarkan Hal tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Buton Tengah melakukan Kerja Sama Dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Halu Oleo untuk pembuatan Dokumen ANALISIS STRATEGI PERCEPATAN CAPAIAN TARGET PENURUNAN STUNTING DI KABUPATEN BUTON TENGAH. Kegiatan Tersebut diawali dengan Seminar Awal yang dilakukan pada tanggal 21 Oktober 2022 yang dihadiri oleh Perwakilan dari Beberapa OPD terkait yang terlibat dalam TTPS Kabupaten Buton Tengah, Para Kepala Desa Lokus Stunting, dan Beberapa Kader Posyandu Balita. Dalam Seminar Awal Dipaparkan Latar Belakang, Rumusan masalah, tujuan serta Metode penelitian yang dilaksanakan.

Seminar Awal yang dihadiri oleh Tim Ahli dan Tim Teknis LPPM Universitas Haluoleo di Buka Oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buton Tengah Kasman S.AP dan Sekdin serta para Kepala Bidang yang ada di Dinas Kesehatan. Dalam Sambutan Singkatnya Kepala Dinas Kesehatan, Kasman, S.AP menekankan bahwa Keterlibatan OPD-terkait, dan Dukungan dari Pemerintas Desa menjadi hal yang utama dalam pencegahan dan penanggulangan stunting yakni Intervensi Sensitif berkontribusi 70% sedangkan Dinas Kesehatan hanya memberi Kontribusi 30%, Sehingga jelas Keberhasilan Intervensi Stunting adalah kerja Bersama semua Pihak.

Koordinator Tim Ahli Bapak Ramadhan Tosepu, SKM, M.Kes, P.hD dalam paparannya menjelaskan mengenai tujuan Penelitiann adalah Untuk menganalisis Model kerjasama antar dinas/badan dalam menjalankan program penurunan target stunting di Kabupaten Buton Tengah dan Untuk menganalisis partisipasi masyarakat terhadap capaian penurunan stunting di Kabupaten Buton Tengah. Selain itu dijelaskan pula metode penelitian mulai dari jenis penelitian, waktu dan tempat, Populasi dan sampel penelitian hingga teknik pengolahan data.

Kegiatan Ditutup dengan Diskusi Tanya jawab Peserta Seminar awal dan Tim dari LPPM UHO, Makan Siang Bersama dan Foto Bersama sebagai Dokumentasi Kegiatan.